Saturday, February 7, 2015

Guna Supervisi Dalam Pendidikan



  1. Pengertian Supervisi dan guru Pendidikan agama islam
1. Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal : 
a.    Secara morfologis,  Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti di atas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, (pimpinan)terhadap hal-hal yang ada di bawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
b.    Secara tematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
c.    Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.[1]
          Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam membimbing guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik, dan itu disebut Supervisor. Semua guru tetap pada statusnya sebagai guru, tetapi bila suatu saat ia berfungsi membantu guru memecahkan persoalan belajar dan mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, maka pada saat itu ia berfungsi sebagai Supervisor.

2.                  Pengertian supervisi Menurut Beberapa ahli:
a.                   P. Adams dan Frank G. Dickey
          Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk membimbing, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembanagan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
b.                  Boardman
          Supervisi adalah suatu usaha mengkoordinir dan membimbing, mengkoordinir serta membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat mengkoordinir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern
c.                   Mc. Nerney
          Supervisi adalah prosedur memberi  arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran
d.                  H. Burton dan Leo J. Bruckner
          Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
e.                   Kimball Willes
          Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik.[2]
          Dari definisi diatas kami menyimpulkan bahwa supervisi merupakan  suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran serta metode mengajar serta evaluasi pengajaran agar dapat diterima oleh peserta didik  sehingga visi dan misi yang telah disusun didalam lembaga tersebut dapat terwujud yang akhirnya mampu melahirkan tenaga pendidik yang profesional dan peserta didik yang berkualitas.

3.                  Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiah Daradjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.[3] Lebih lanjut ia menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya membimbing muridnya. Ia harus sanggup menilai diri sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, perlu diperhatikan pula dalam hal mana ia miliki kemampuan dan kelemahan. Pengertian semacam ini identik dengan pendapat Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan yaitu pendidik (guru) adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik (siswa) dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, kholifah di bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.[4] Pendapat ini didukung oleh Hadari Nawawi, yang menyebutkan bahwa guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran dan ikut bertanggungjawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.[5]
Jadi, guru bukanlah seseorang yang hanya bertindak mengajar di sembarang tempat, tetapi ditempat-tempat khusus dan juga guru berkewajiban mendidik siswa dengan mengabdikan dirinya untuk cita-cita mulia, yaitu mencapai tujuan pendidikan universal, sehingga fungsi / peranan guru menjadi sangat berat.
Sedangkan PAI didalam GBPP SMP dan SMU mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kurikulum Tahun 1994 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dan hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.[6]
Jadi guru PAI merupakan orang yang melakukan kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran (menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara).
Jadi dapat kita simpulkan supervisi pendidikan agama islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran seingga para tenaga pendidik dalam pengajarannya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang religius dan berintelektual.

  1. Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan agama islam
            Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meninkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan di kembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta mobilitas masyarakat.[7]

  1. Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan
a.                                                     Tujuan Umum
            Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan.
            Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut di dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya.

b.                                                    Tujuan Khusus
tujuan khusus supervisi adalah :
  1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
  2. Meningkatkan mutu kinerja guru
a.    Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
b.    Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
c.    Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
d.   Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
e.    Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
f.     Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
g.    Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
  1. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
  2. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
  3. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
  4. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.[8]

c.         Fungsi  Supervisi Pendidikan
            Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Ada bermacam-macam tanggapan tentang supervisi pendidikan sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan:
1)   Franseth Jane maupun Ayer mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi adalah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan
2)   Burton dan Bruckner, fungsi utama supervisi modern adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik
3)   Briggs mengungkapakan bahwa funsu utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru
4)   Kimball Wiles bahwa funsi dasar supervisi adalah memperbaiki situasi beljar-mengajar di sekolah dapat di perbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan memiliki ketrampilan
5)   Swearingen,  Ia mengungkapkan terdapat 8 (delapan) hal yang menjadi fungsi supervisi pendidikan yakni:
a.         Mengkoordinasi semua usaha sekolah
Oleh karena perubahan terus menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga makin bertamabah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi yang baik terhadap semua usaha sekolah yakni:
1.         Usaha tiap guru
Ada sejumlah guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah peningkatan
2.         Usaha-usaha sekolah
Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi yang baik
3.         Usaha-usaha bagi pertumbuan jabatan
Tiap guru ingin bertambah dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan gagasan baru guru-guru ingin belajar terus-menerus melalui inservice training, extension course, workhshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri sekaligus merupakan hiburan intelektual.
b.         Memperluas pengalaman guru-guru
Agar dari pengalaman terletak pad sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin mencapai kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin, bila ia mau belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia dapayt memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru
c.         Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
Usaha-usah kreatif bersumber pada pandangan manusia. Semua orang percaya pada manusia di ciptakan dengn memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya.
d.        Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
Untuk meningkatkan SDM diperlukan penilaian terus-menerus. Melaui penelitian dapat diketahui kelemhan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar. Penelitian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinyu
e.         Menganalisis situasi belajar-mengajar
Supervisi diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka perlu analisis hasil dan proses pembelajaran.
f.          Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.kebanyakan potensi dan dorongan untuk berkembang krena berbagai faktor ( objektif atau subjektif )
g.         Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam meremuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru[9]
            Supervisi sebagai penggerak perubahan ditujukan untuk menghasilkan perubahan manusia kearah yang dikehendaki, kemudian kegiatan supervisi harus disusun dalam suatu program yang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan teliti dan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran.
            Terkait dengan itu, proses bimbingan dan pengendali maka supervisi pendidikan menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan lebih baik efektif dan optimal.
  1. Prinsip Supervisi Pendidikan agama islam
            Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai berikut:
1. Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
a.         Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b.        Objektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.
c.         Menggunakan alat/instrumen yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2. Demokratis : Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3. Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4. Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya.[10]

  1. Sasaran Supervisi bagi Pendidikan agama islam
            Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah  peningkatan kemampuan profesional guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.
            Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
1.        Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2.        Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3.        Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. 

 


[1]Ibid, hlm. 2
[2]Piet. A. Sahertian, Konsep Dasra & Tehnik Supervisi Pendidikan, 2000,  Jakartaa, PT. Rineka Cipta. Hlm.18
[3] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1992, hal. 266
[4]Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, hlm. 93
[5]Abbdudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997, hlm. 62
[6]Muhaimin, Abdul Ghofur, Nur Ali Rahman, Strategi Belajar Mnegajar Penerapan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama, CV. Citra Media, Surabaya, 1996, hlm. 1
[7] Piet. A. Sahertian, OP.Cit, hlm. 1
[8]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm.40

[9]Piet A. Sahertian, Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, 2000, Jakarta, PT. Rineka Cipta, hlm.21

[10]Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. hlm.30


No comments:

Post a Comment