- Pengertian Supervisi dan guru Pendidikan agama islam
1. Pengertian
supervisi Menurut Beberapa hal :
a.
Secara
morfologis, Supervisi berasal dari dua kata
bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti di atas dan
vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan
yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, (pimpinan) – terhadap hal-hal yang ada di bawahnya.
Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human,
manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi
dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat
diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
b.
Secara
tematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar
dan belajar
pada khususnya.
c.
Secara
Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya
pengawasan di bidang pendidikan.[1]
Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru
dalam membimbing guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar
yang lebih baik, dan itu disebut Supervisor. Semua guru tetap pada statusnya
sebagai guru, tetapi bila suatu saat ia berfungsi membantu guru memecahkan
persoalan belajar dan mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, maka
pada saat itu ia berfungsi sebagai Supervisor.
2.
Pengertian
supervisi Menurut Beberapa ahli:
a.
P. Adams dan Frank G. Dickey
Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah
dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran,
termasuk membimbing, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembanagan guru-guru
dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode
mengajar serta evaluasi pengajaran.
b.
Boardman
Supervisi adalah suatu usaha mengkoordinir dan membimbing,
mengkoordinir serta membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah
baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif
dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat mengkoordinir
dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih
cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern
c.
Mc. Nerney
Supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis
terhadap proses pengajaran
d.
H. Burton dan Leo J. Bruckner
Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
e.
Kimball Willes
Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari
belajar mengajar yang baik.[2]
Dari definisi diatas kami menyimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu kegiatan pengarahan
terhadap kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran
dan pengajaran, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran serta
metode mengajar serta evaluasi pengajaran agar dapat diterima oleh peserta
didik sehingga visi dan misi yang telah
disusun didalam lembaga tersebut dapat terwujud yang akhirnya mampu melahirkan
tenaga pendidik yang profesional dan peserta didik yang berkualitas.
3.
Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
Menurut
Zakiah Daradjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional karenanya
secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul tanggung jawab
pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.[3]
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan
dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya membimbing
muridnya. Ia harus sanggup menilai diri sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup
berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, perlu
diperhatikan pula dalam hal mana ia miliki kemampuan dan kelemahan. Pengertian
semacam ini identik dengan pendapat Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan yaitu pendidik
(guru) adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan
kepada anak didik (siswa) dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar
mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,
kholifah di bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup
berdiri sendiri.[4]
Pendapat ini didukung oleh Hadari Nawawi, yang menyebutkan bahwa guru adalah
orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran dan ikut
bertanggungjawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.[5]
Jadi, guru
bukanlah seseorang yang hanya bertindak mengajar di sembarang tempat, tetapi
ditempat-tempat khusus dan juga guru berkewajiban mendidik siswa dengan
mengabdikan dirinya untuk cita-cita mulia, yaitu mencapai tujuan pendidikan
universal, sehingga fungsi / peranan guru menjadi sangat berat.
Sedangkan
PAI didalam GBPP SMP dan SMU mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
kurikulum Tahun 1994 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Agama
Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan
pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama lain dan hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional.[6]
Jadi guru
PAI merupakan orang yang melakukan kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan
secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran
(menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara).
Jadi dapat kita simpulkan supervisi
pendidikan agama islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga
pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta
memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran seingga
para tenaga pendidik dalam pengajarannya dimasuki
unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang religius dan
berintelektual.
- Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan agama islam
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja
dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah
melalui proses pembelajaran di sekolah.
Dalam usaha meninkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan
komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan di kembangkan terus menerus.
Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar
dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan
yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta mobilitas
masyarakat.[7]
- Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan
a.
Tujuan Umum
Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada
guru ( dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan
kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan
proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah
meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar
siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut
dapat bersifat langsung ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan.
Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan
pembimbing tersebut di dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan
rinci, serta benar-benar harus sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum
ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus
yang rinci dan jelas sasarannya.
b.
Tujuan Khusus
tujuan
khusus supervisi adalah :
- Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
- Meningkatkan mutu kinerja guru
a.
Membantu guru dalam memahami tujuan
pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
b.
Membantu guru dalam melihat secara
lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
c.
Membentuk moral kelompok yang kuat
dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab
dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
d.
Meningkatkan kualitas pembelajaran
yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar
siswa.
e.
Meningkatkan kualitas pengajaran
guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
f.
Menyediakan sebuah sistim yang
berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
g.
Sebagai salah satu dasar pengambilan
keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
- Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
- Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
- Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
- Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.[8]
c.
Fungsi Supervisi
Pendidikan
Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada
perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Ada bermacam-macam tanggapan
tentang supervisi pendidikan sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan:
1)
Franseth Jane maupun Ayer mengemukakan
bahwa fungsi utama supervisi adalah membina program pengajaran yang ada
sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan
2)
Burton dan Bruckner, fungsi utama
supervisi modern adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran peserta didik
3)
Briggs mengungkapakan bahwa funsu
utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi,
menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru
4)
Kimball Wiles bahwa funsi dasar
supervisi adalah memperbaiki situasi beljar-mengajar di sekolah dapat di
perbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan memiliki ketrampilan
5)
Swearingen, Ia mengungkapkan terdapat 8 (delapan) hal
yang menjadi fungsi supervisi pendidikan yakni:
a.
Mengkoordinasi semua usaha sekolah
Oleh karena perubahan terus menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga
makin bertamabah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi yang
baik terhadap semua usaha sekolah yakni:
1.
Usaha tiap guru
Ada sejumlah
guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin mengemukakan
idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah
peningkatan
2.
Usaha-usaha sekolah
Dalam
menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah
termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi yang baik
3.
Usaha-usaha bagi pertumbuan jabatan
Tiap guru
ingin bertambah dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan gagasan baru
guru-guru ingin belajar terus-menerus melalui inservice training, extension
course, workhshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri
sekaligus merupakan hiburan intelektual.
b.
Memperluas pengalaman guru-guru
Agar dari
pengalaman terletak pad sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin mencapai
kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin, bila ia mau
belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia dapayt
memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru
c.
Menstimulasi usaha-usaha sekolah
yang kreatif
Usaha-usah
kreatif bersumber pada pandangan manusia. Semua orang percaya pada manusia di
ciptakan dengn memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya.
d.
Memberi fasilitas dan penilaian yang
terus-menerus
Untuk
meningkatkan SDM diperlukan penilaian terus-menerus. Melaui penelitian dapat
diketahui kelemhan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar.
Penelitian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinyu
e.
Menganalisis situasi
belajar-mengajar
Supervisi
diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki situasi
belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka
perlu analisis hasil dan proses pembelajaran.
f.
Memberikan pengetahuan dan
ketrampilan kepada setiap anggota staf
Setiap guru
memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.kebanyakan potensi dan dorongan
untuk berkembang krena berbagai faktor ( objektif atau subjektif )
g.
Memberi wawasan yang lebih luas dan
terintegrasi dalam meremuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru[9]
Supervisi sebagai penggerak perubahan ditujukan untuk
menghasilkan perubahan manusia kearah yang dikehendaki, kemudian kegiatan
supervisi harus disusun dalam suatu program yang merupakan kesatuan yang
direncanakan dengan teliti dan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran.
Terkait dengan itu, proses bimbingan dan pengendali
maka supervisi pendidikan menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan
lebih baik efektif dan optimal.
- Prinsip Supervisi Pendidikan agama islam
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai
supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi
sebagai berikut:
1. Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
1. Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
a.
Sistematis, yaitu dilaksanakan
secara teratur, berencana dan kontinyu.
b.
Objektif artinya data yang didapat
berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.
c.
Menggunakan alat/instrumen yang
dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian
terhadap proses belajar mengajar.
2. Demokratis : Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3. Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan
usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4. Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan
potensi-potensinya.[10]
- Sasaran Supervisi bagi Pendidikan agama islam
Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar
mengajar. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut
adalah peningkatan kemampuan profesional
guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan
itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
1.
Supervisi Akademik,
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu
hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran
pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2.
Supervisi Administrasi,
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3.
Supervisi Lembaga,
Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di
sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau
kinerja sekolah secara keseluruhan.
[1]Ibid, hlm. 2
[2]Piet. A.
Sahertian, Konsep Dasra & Tehnik Supervisi Pendidikan, 2000, Jakartaa, PT. Rineka Cipta. Hlm.18
[4]Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan
Islam, Pustaka Setia, Bandung, hlm. 93
[5]Abbdudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, Logos
Wacana Ilmu, Jakarta, 1997, hlm. 62
[6]Muhaimin, Abdul Ghofur, Nur Ali Rahman, Strategi
Belajar Mnegajar Penerapan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama, CV. Citra
Media, Surabaya, 1996, hlm. 1
[7] Piet. A. Sahertian, OP.Cit,
hlm. 1
[8]Suharsimi
Arikunto, Op.cit, hlm.40
[9]Piet A.
Sahertian, Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, 2000, Jakarta,
PT. Rineka Cipta, hlm.21
[10]Piet. A.
Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981.
Surabaya: Usana Offset Printing. hlm.30
No comments:
Post a Comment